Sunday, March 4, 2007
Posted by Maya Sianturi at 8:54 AM
Labels: The Painting of Nature
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
A precious gift to expressing, reflecting and meditating anything we have and pass through in this life.
Ada jiwa yang mendamba cinta
yang tulus
yang pasti
yang setia
selamanya
Ada hati yang merindu kasih
yang teduh
yang rela
yang membebaskan
selamanya
Namun jejak-jejak menuju
rumah cinta
tersapu arus nista
Dalam kehilanganku
Cinta sejati menemukanku
ketika Engkau menatapku
dari rengkuh deritaMu
cintaMu lebih manis dari madu hutan
cintaMu lebih berharga dari emas tua
cintaMu bagaikan api yang menghanguskan
Engkau adalah cinta itu sendiri
aku hanya dapat mengatakan
semua itu diluar pemahamanku karena
apakah yang dapat kukatakan tentang
cintaMu apalagi diriMu
tatkala melihatMu tergantung karenaku
Hanya satu yang setengah mati kurindu
tenggelam dalam cintaMu!
ESPANA
pada suatu malam aku teringat padamu
lelaki berkulit coklat dengan mata kelam
menyusuri lorong-lorong panjang
hingga jalan-jalan kecil penuh tanjakan di Albaicin
seperti mencari sesuatu
ketika kutanyakan: mencari apa?
kau mengatakan:
tidak sedang mencari apapun.
namun aku melihatmu terus berkeliaran
dari satu kapel ke kapel lain
dari satu gereja ke gereja lain
dari satu katedral ke katedral lain
ketika kutanyakan lagi: mencari apa?
kau mengatakan hal yang sama:
tidak sedang mencari apapun.
tapi mengapa kau tak pernah mau berhenti
menapaki jalanan berbatu?
KATEDRAL MARIA DI ANTEQUERRA
hujan membuatmu kuyup
namun tidak mengurangi pesonamu
jalanan berbukit yang membelah
menuju tempatmu
yang berdiri tegak memandang seluruh
tapi kau seperti telah kehilangan kharisma
cuma tersisa bangunan tua bersejarah
tak terasakan lagi kehadiranNya …
(yang ada hanya kosong yang memagut)
0 comments:
Post a Comment